Tubuh ini…
Memang dikoyak ribuan kelamin-kelamin
Yang singgah entah dari mana
Tapi hati ini..
Kusangkutkan di dinding rumahku
Yang terbuat dari anyaman bambu
Jauh nun di sana
Kurajut dinding-dinding itu
Merubah menjadi besi beton
Berubin dan berkilau
Ku akui..
Bibir ini selalu tertawa
Seolah tiada tara
Tapi batin ini
Kutambatkan pada keriput ibuku
Yang setia menungguku pulang
Membawa gelang-gelang emas
Mencerabut hinaan setiap mata
Yang menatapnya
Sinis, hina
Tak kupungkiri..
Puting ini dijilat ribuan lelaki
Beraroma alkohol
Tapi jiwa ini berdesir pada bibir anakku
Yang merengek memohon susu
Yang tak berkedip matanya
Menatap anak sebanyanya
Memegang botol beraroma gurih
Jangan panggil aku pelacur!!!
Atau kamu yang melacurkan hati
Menjilat setiap janji
Pongahkan diri
Balikpapan, Agustus 2008
2 komentar:
Baiklah, kau bukan pelacur.
Tapi bukan berarti kau tak punya pilihan :)
Benar sekali..kau bukan pelacur tapi masih banyak kan pekerjaan halal.Kadangkala hanya karena gengsi dan ingin cepat dapat uang banyak tanpa mau capek,kehormatan pun di jual.Saya amati tiap lokalisasi,mereka bukan karena himpitan ekonomi tapi karena gaya hidup yang borjuis.
Posting Komentar