Rabu, 05 November 2008

Sebuah Pertanyaan

Ada sebuah pertanyaan yang diberikan kepada seorang remaja putri tentang hubungannya dengan lelaki. Pertanyan itu berupa kalimat pilihan, seperti;
1. Dalam hubungan kamu dinaikkan mobil tapi juga dinaiki oleh pacarmu, sedangkan suatu saat hubunganmu putus.
2. Dalam hubungan kamu dinaikkan mobil tapi juga dinaiki oleh pacarmu, sedangkan pada saat diresmikan tidak lagi naik mobil karena milik orangtuanya.
3. Dalam berhubungan kamu tidak dinaikkan mobil tapi kamu dinaiki, sedangkan suatu saat hubunganmu putus.
4. Dalam hubungan kamu tidak dinaikkan mobil tapi juga tidak dinaiki oleh pacarmu, sedangkan pada saat diresmikan kamu malah dinaikkan mobil.
Sang gadis pun bingung berpikir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. kalimat pertama hingga ketiga menurutnya tidak mengenakkan pihaknya. Dia pun pilih kalimat ketiga.
Namun kemudian dia mengatakan, dalam berhubungan dnegan seorang kekasih yang diutamakan adalah saling sayang. Banyak yang tidak berpikir akhir dari sebuah hubungan itu.
Hanya kata SAYANG!. Kata-kata itulah yang sering membuat orang lupa, gelap dan sebagainya. Hingga menyebabkan banyak gadis remaja yang harus rela kehilangan sebuah kehormatan karena tergoda materi, kata sayang dan egosi sesaat.
Tak banyak yang bisa dilakukan akibat sesuatu yang menurutnya sudah terlanjur mau diapakan lagi itu. Frustasi dengan berbagai tindakan pun akan dilakukan sebagai obat keterlanjuran itu.
Seorang teman pernah bercerita tentang seorang gadis yang dikencaninya. Dia masih sekolah di sebuah SMU di Balikpapan, Kaltim. Saat basa basi mengobrol sebelum menjurus ke perbuatan intim, sang gadis mengatakan jika dirinya belum pernah melakukan seks selain dengan pacarnya.
Terus kenapa sekarang mau? Tanya teman saya. Dia beralasan butuh uang untuk membeli HP BARU, baju baru dan untuk senang-senang.
Tidak takut ketahuan pacar? Dengan enteng dia mengaku kalau hubungan dengan pacarnya sudah renggang. Bahkan, saat ditelepon atau di sms tak pernah dihiraukan, terkesan menghindar.
Dia juga menuturkan jika selama ini tak ada yang diharapkan dari sang pacar untuk segi materi. Sedangkan teman-teman gaulnya banyak yang punya pacar berduit. “Lebih baik seklian seperti ini dari pada tidak punya apa-apa,” katanya tegas.
Sudah terlanjur. Kalimat itulah menjadi penutup obrolan pemanasan kedua insan yang bukan suami istri di sebuah hotel. Dan, masih banyak lagi kisah lain yang hampir sama alurnya. (*)

Tidak ada komentar:

DIDIEK

DIDIEK

Welcome to My Cyber World

Ruang semakin sempit, waktu semakin terbatas. Namun di ruang Diekdoc ini tak terbatas oleh tempat. Di sini adalah ruang berpikir. Nikmati setiap kata, kalimat dan gambar yang tak amat bagus ini.....