Sungguh dingin
ujung hati ini
menyentuh langit-langit malam
kaku
beku
sementara laron-laron itu
merayakan kemenangan
di dinding luar kamarku
riang bergelinjang
melayang…
di tembok samar
kubertahan
kugenggam nama Tuhan
menggigil risau
di ujung pisau
tersembelih galau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar