Wahai malam
Kenapa nyeri?
Goresan-goresan
Kemarin
Sisakan darah
Pun luka
Dan,
Dia terus menari
Tancapkan jemari tepat
Di jantung hati
Wahai dingin
Kenapa selalu ingin?
Desah nafasnya
Serak...
Beraroma
Cumbu rayu
Mendekapku...
Akh...
Dia terus meggoda
Sementara darah
Mendidih di dada
Wahai malam
Kenapa perih?
Lepasakan aku
Dari belenggumu
Balikpapan, Februari'08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar