Liat mengental
Penuh bau yang kukenal
Gadis berkerudung pintal
Menyemai ritual
Ah,
Bulir-bulir emas itu
Tergilas merata
Oleh mesin-mesin baja
Merubah ruah
Jadi surga dunia
Menepikan kisah,
Tengadah
Gadis berkerudung pintal
Kehilangan masa sakral
Nafas yang tersengal
Sisakan seribu sesal
Berjalan di malam
Teriring resah mendalam
Mengisi episode kelam
Yang tak berujung karam
Liat itu,
Tak lagi mengental
Bergelinjang binal
Gadis berkerudung pintal
Tak lagi kukenal
Menari...
Menari...
Dan terus menari
Mencari-cari
Penutup diri
Dari galau hati
Celah hati tiada terbuka lagi
Seribu dendam, meredam....
Liat itu,
Tak lagi mengental
Bergelinjang binal
Setitik harap
Terkesiap
Menatap
Sekejap
Ah,
Bulir-bulir emas tak lagi
Terpatri
Dan,
Masih perih...
1 komentar:
Waaaah, selain jago memotret, dirimu ternyata pandai berpuisi ^-^
Posting Komentar